Baterai memerlukan
waktu untuk pengisian dan hanya dapat menyimpan sejumlah energi untuk
sekian lama. Jika terus menerus di isi dan di gunakan, akhirnya kapasitas nya akan menurun dan tidak lagi bisa bekerja seperti normal
kembali.
Baterai bisa dibagi
menjadi dua bagian yaitu baterai primer atau yang tidak bisa diisi
ulang kembali dan baterai sekunder yang bisa diisi ulang. Komposisi
material baterai juga berbeda-beda.
Baterai Primer dan Baterai Sekunder |
Untuk baterai yang
bisa di isi ulang kembali, ada baterai yang terbuat dari lead acid
atau yang sering disebut aki basah dan baterai kering yang terbuat
dari NiCd atau yang lebih sering digunakan sekarang adalah dari bahan
Lithium-ion karena performa nya lebih baik dibanding NiCd. Sementara
untuk baterai yang tidak bisa diisi ulang, ada material alkalin dan
lithium primer.
Baterai non-rechargeable mempunyai kapasitas lebih besar per kg dibandingkan baterai rechargeable |
Non-rechargeable
battery atau baterai yang tidak bisa di isi ulang mempunyai kapasitas
energi per berat baterai lebih tinggi dibandingkan baterai yang bisa
di isi ulang kembali atau rechargeable battery.
Keuntungan
non-rechargeable battery dapat disimpan untuk waktu yang lama dan
kapasitasnya tidak akan berkurang banyak. Sayangnya, kualitas
non-rechargeable baterai yang digunakan untuk arus yang tinggi akan
menurun drastis, khususnya pada baterai alkalin.
Saat dibebankan, kapasitas
baterai alkaline menurun drastis karena tidak bisa mengeluarkan arus
tinggi berkepanjangan
|
Penggunaan optimal
untuk non-rechargeable battery adalah untuk alat-alat yang susah atau
merepotkan untuk mengisi ulang baterai seperti pacemaker pada
jantung, alat bantu dengar, hingga jam tangan, remote TV, dll.
Baterai non-rechargeable bekas kamera masih bisa digunakan untuk menghidupkan jam dinding lebih dari 1 tahun. Banyak sekali baterai tipe ini yang sudah dibuang meskipun masih memiliki 50% kapasitasnya.
Rechargeable battery lebih menguntungkan dari sisi ekonomi di mana ia bisa di isi berulang kali sebelum baterai benar-benar tidak bisa digunakan lagi.
Keunggulan
dari aki basah adalah keawetan nya dalam arti ia bisa menyimpan
kapasitas dalam waktu yang lama dan dapat mengeluarkan arus
kejut(arus sangat tinggi untuk waktu yang sebentar) sehingga cocok
untuk digunakan sebagai stater dan stand by. Relatif murah, nilai
self-discharge paling kecil dibanding yang lain
Kekuranganya
adalah perawatanya lebih rumit, sangat berat untuk kapasitas yang
cukup kecil. Waktu pengisian lama. Perlu disimpan dalam kondisi
charged agar tidak rusak dan tidak ramah lingkungan.
Keunggulan
dari baterai berbasis Lithium-Ion ialah dapat menyimpan kapasitas
yang banyak untuk ukuran yang cukup kecil dan usianya relatif lebih
panjang dibanding yang lain. Baterai lithium-ion ini dapat tidak
memerlukan maintenance dan self-dischargenya cukup kecil dibanging
NiCd.
Cepat
rusak jika digunakan di temperatur tinggi atau digunakan untuk
tegangan tinggi. Memerlukan protection circuit.
Sumber:
http://batteryuniversity.com