Apakah unit High Pressure Cleaner Anda sudah tidak bekerja
seperti biasa lagi?
Mungkin unit Anda tidak bisa menyala atau tekanan air yang
keluar sudah tidak sekuat saat pertama kali beli unit.
Jika hal ini terjadi dengan mesin Anda, cobalah melakukan
analisa sendiri dengan mengikuti tips-tips berikut:
1 1. Aliran air yang masuk terlalu rendah
Pompa bekerja dengan cara memampatkan sejumlah volume air
sehingga tekanannya menjadi lebih tinggi dibandingkan awalnya. Jika debit air atau
aliran air yang masuk rendah, maka jumlah air yang masuk ke dalam pompa tidak
mencapai volume optimal sehingga tekanan yang keluar dari mesin bukan lah
tekanan tinggi yang optimal. Biasanya mesin high pressure cleaner membutuhkan
aliran air sekitar 5L per menit.
Selang aliran air masuk yang terlalu kecil juga dapat
menyebabkan aliran air berkurang dibandingkan. Coba sambungkan mesin ke aliran
air yang lebih tinggi dan cek ketekanan air yang keluar.
1 2. Filter inlet tersumbat
Banyak kotoran dan mikroba kasat mata yang terkandung dalam
air. Kotoran dan mikroba ini dapat tumbuh dan menyumbat pompa dan merusak
mesin. Untuk menghindari hal itu, filter inlet digunakan untuk menyaring kotoran
yang terkandung pada air. Jika filter inlet sudah penuh dengan kotoran yang
menempel, maka air akan susah untuk masuk ke dalam mesin untuk dipompa.
Periksa filter inlet di tempat saluran air masuk. Bersihkan
filter sudah penuh/kotor dengan sikat dan air bersih. Jika ada bagian filter
yang rusak atau sobek, ganti filter dengan yang baru.
1 3. Kebocoran pada Hose
Hose atau selang untuk mesin High Pressure Cleaner harus
menggunakan tipe selang yang dapat menahan tekanan tinggi. Selang ini kuat untuk menahan tekanan tinggi
dari dalam, tetapi bukan berarti selang ini dapat menahan tekanan dari luar. Jika
hose ini terlindas, disimpan untuk waktu yang lama dalam keadaan terlipat, atau
menggunakan sambungan yang ukurannya tidak cocok, maka air dapat bocor dari hose
sehingga tekanan berkurang.
Periksa kebocoran pada hose, jika kebocoran, cek O-ring,
jika o-ring rusak, ganti dengan O-ring yang baru. Jika hose masih bocor, sebaiknya
hose segera diganti. Jangan menggunakan connector atau sambungan yang ukurannya
tidak sesuai dengan hose dan mesin.
1 4. Kebocoran pada Gun
Tekanan air yang tinggi akan keluar dari ujung nozzle gun
jika trigger(pelatuk) ditahan. Air seharusnya hanya keluar dari ujung gun dan
tidak dari bagian handle(pegangan), connector atau bagian yang lain.
Cek nozzle pada gun, jika terdapat kotoran yang menyumbat,
bersihkan. Jika saat gun ditekan,
terdapat air yang mengalir dari bagian handle, maka bisa disimpulkan bahwa
terdapat kebocoran pada gun tersebut. Ganti gun dengan yang baru.
5
1 5. Seal pada pompa sudah aus
Seal berfungsi untuk menahan tekanan dalam sebuah sistem.
Seal akan bergesekan dengan dinding mesin sehingga ter-kikis sedikit demi
sedikit. Jika seal menjadi aus, maka seal tidak dapat menahan tekanan dengan baik
sehingga terdapat pressure loss atau tekanan yang bocor.
Periksa bagian pompa dari mesin. Buka pompa pada bagian
seal. Jika seal sudah aus ganti dengan yang baru. Pasang kembali pompa pada
mesin kemudian apakah tekanan mesin sudah normal kembali.
1 6. Kurang pelumasan pada gearbox
Periksa bagian gearbox dari mesin. Cek bagian olinya. Jika
oli sudah kotor atau sudah habis, ganti oli dengan yang baru sesuai dengan
spesifikasi kebutuhan unit.
Jika setelah melakukan pengecekan tersebut, tekanan mesin
masih tidak optimal, silakan membawa mesin tersebut ke service center terdekat
untuk pengecekan terlebih lanjut.
Semoga tips tersebut bermanfaat untuk Anda.
Komentar