Apa saja yang perlu Anda ketahui tentang keamanan saluran
listrik di lokasi Anda bekerja?
Keamanan saluran listrik di kantor dan lokasi bekerja
lainnnya sering dianggap remeh oleh para pekerja. Kebanyakan orang menganggap
tidak ada ancamanan atau risiko yang dapat terjadi disekitar peralatan listrik
dan sambungannya. Yang mempunyai risiko keamanan berhubungan dengan listrik
hanyalah teknisi listrik karena mereka lah yang menyambung kabel-kabel
tersebut. Kenyataanya tidak selalu begitu. Semua yang bekerja didekat peralatan
listrik harus berhati-hati karena kelalaian sedikit membuat masalah untuk semua
orang. Pastikan semua pekerja mengetahui tata cara keamanan saluran listrik.
1 Cara kerja listrik, live wire
Arus listrik pasti akan mengalir melewati area
yang mempunyai resistansi paling rendah. Jika ada bagian kabel yang terbuka(live
wire), kemudian ‘short circuit’ atau mengenai permukaan besi, hal ini dapat
menyetrum orang yang menyentuh permukaan besi tersebut. Pada umumnya, kabel stecker
mempunyai 3 bagian yaitu bagian yang mengalirkan listrik, kabel netral sebagai
acuan tegangan 0V dan kabel grounding. Kabel grounding ini berfungsi untuk
melindungi Anda dari short circuit tersebut, dengan cara mengembalikan arus ke
panel listrik sehingga perangkat proteksi seperti fuse atau circuit breaker
akan secara otomatis membuat kondisi ‘open circuit’ atau melepas sambungan
listrik dan melindungi Anda dari setrum.
2 Arus, tegangan dan daya
Setiap perangkat elektronik mempunyai kebutuhan arus,
tegangan dan daya yang tertera labelnya. Tegangan yang keluar dari sambungan listrik/steker
di Indonesia adalah 220V. Jika arus yang tertera pada label adalah 10 Amper,
maka sambungan listrik atau steker harus lebih dari 10 A. Sebaiknya menggunakan
11A atau 12A untuk mencegah terjadinya short circuit.
Banyak perangkat elektronik yang hanya memberikan daya
seperti 2200Watt. Daya adalah banyaknya energi yang digunakan perangkat
tersebut setiap detiknya. Untuk mendapatkan jumlah arus, daya dapat dibagi
tegangan listrik tersebut. Jadi untuk perangkat 2200W berarti mempunyai arus (2200W/220V=10A)
yaitu sebesar 10A.
3 Overload dan short-circuit
Hal ini kadang terjadi pada perkantoran, dimana
daya yang dapat disuplai oleh sumber listriknya tidak dapat memenuhi kebutuhan
listrik. Jika hal ini terjadi, maka circuit breaker akan resepon dengan memutus
sumber listrik. Kabel roll dan sambungan listrik/steker juga mempunyai maksimal
daya yang bisa dilewati. Jika daya yang melewatinya melebihi kapasitas kabel
atau stecker tersebut, dapat mengakibatkan short circuit atau bahkan kebakaran.
4 Mengurangi kemungkinan kesetrum
Cara mengurangi kemungkinan kesetrum cukup praktis. Jangan
menyentuh kabel yang terkelupas kecuali jika sudah pasti tidak ada listrik yang
melewatinya, jangan menumpahkan air atau cairan lain dekat sambungan listrik.
Jangan menggunakan benda tajam seperti staples untuk menempelkan kabel karena
dapat merusak insulasi dan membuat kabel tersebut menjadi ‘live wire’ atau
kabel yang dapat menyetrum kita.
Demikian tips dari kami, semoga bermanfaat
Komentar